Khutbah Jumat: Membuka Pintu Surga dengan Tiga Kunci Utama
Khutbah Jumat merupakan bagian penting dalam pelaksanaan sholat jumat. Dalam khutbah ini, khotib menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan memperkuat iman para jamaah. Khutbah Jumat biasanya berisi nasihat-nasihat agama, bimbingan moral, dan penjelasan tentang ajaran Islam.
Dalam pandangan Islam, penyampaian khutbah dianjurkan agar tidak terlalu panjang agar para jamaah tetap fokus dan tidak merasa jenuh. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu, panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik.
Khutbah Jumat hari ini berkaitan dengan surga. Dalam pandangan Islam, surga memiliki pintu-pintu yang hanya dapat dibuka oleh mereka yang memiliki kunci-kuncinya. Berdasarkan beberapa matan hadis, terdapat tiga kunci utama untuk membuka pintu-pintu surga sebagai berikut:
1. Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah
Kunci pertama adalah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Rasulullah SAW bersabda:
مِفْتَاحُ اْلجَنَّةِ شَهَادَةٌ أَنْ لَا إِلهَ إلَّا الله
Artinya: "Kunci surga adalah bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah".
Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah menjadi dasar pertama apakah seseorang akan dapat masuk surga atau tidak. Tanpa amal batiniah yang disebut tauhid ini semua amal kebaikan manusia tidak ada artinya dalam kaitannya dengan keselamatan di akhirat. Ia tidak akan masuk surga karena surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersaksi dengan sepenuh keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya.
2. Menegakkan Sholat
Kunci kedua adalah menegakkan sholat. Rasulullah SAW bersabda:
مِفْتَاحُ اْلجَنَّةِ اَلصّلَاةُ
Artinya: "Kunci surga adalah menegakkan sholat".
Sholat adalah kunci utama kedua setelah syahadat. Ia merupakan amal lahiriah sekaligus merupakan perwujudan iman kepada Allah SAW. Sholat juga menjadi amal jasmaniah pertama yang akan dihisab di hari Kiamat. Jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Dan jika sholatnya buruk, rusaklah semua amalnya.
Selain itu, sholat yang dilakukan dengan menjalankan rukun-rukun dan sunnahnya akan menjadi kunci sukses dalam menjawab enam pertanyaaan di alam kubur.
3. Mencintai Fakir Miskin
Kunci ketiga adalah mencintai fakir miskin. Rasulullah SAW bersabda:
وَمِفْتَاحُ اْلجَنَّةِ حُبُّ اْلمَسَاكِيْنِ وَاْلفُقَرَاءِ
Artinya: "Dan kunci surga adalah mencintai fakir-miskin".
Mencintai fakir miskin merupakan akhlak terpuji. Al-Qur’an menyebut orang-orang yang tidak peduli terhadap anak yatim dan fakir-miskin sebagai para pendusta agama. Mencintai fakir miskin (termasuk anak-anak yatim) merupakan kesalehan sosial yang harus dimiliki oleh setiap muslim.
Kesimpulan
Dari seluruh uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga kunci utama untuk dapat membuka pintu surga dan masuk ke dalamnya. Pertama adalah dalam ranah aqidah yakni bertauhid dengan bersaksi Tiada Tuhan selain Allah. Kedua adalah dalam ranah syariat yakni menegakkan sholat. Ketiga adalah dalam ranah akhlak yakni kesalehan sosial dengan mencintai fakir-miskin.
Dalam istilah lain secara berturut-turut ketiganya disebut Iman, Islam dan Ihsan. Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang berhasil memiliki ketiga kunci utama tersebut. Aamin, aamin, ya rabbal 'alamin.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ةِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ