
Penyidikan Kasus Kematian Alvaro Kiano Nugroho Mengungkap Kekejaman Ayah Tiri
Penyidikan kasus kematian Alvaro Kiano Nugroho (6 tahun) mengungkap fakta mengerikan yang melibatkan ayah tirinya, Alex Iskandar (49). Dalam penyidikan tersebut, terungkap bahwa Alex melakukan tindakan kekerasan terhadap Alvaro dengan menyekapnya menggunakan handuk dan kemudian mencekik lehernya hingga korban meninggal.
Setelah memastikan Alvaro telah meninggal dunia, Alex menyembunyikan jenazah dan menciptakan skenario palsu tentang penculikan. Polisi menemukan kejanggalan dalam laporan awal dan setelah melakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 20 saksi serta prarekonstruksi, bukti-bukti akhirnya mengarah kuat pada Alex sebagai pelaku pembunuhan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menjelaskan bahwa Alvaro tewas karena kehabisan nafas setelah disekap oleh tersangka menggunakan handuk. Meskipun korban sudah dalam kondisi tidak berdaya, Alex masih mencekik leher Alvaro hingga meninggal.
"Dan kami juga sudah melakukan prarekonstruksi bagaimana AI itu melakukan perbuatannya, pembunuhannya, penyekapannya pada saat dia sekap dengan handuknya itu, terus dia cekik dan dia tindih, itu sudah dipraktikkan," ujar Nicolas dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (27/11/2025).
Fakta-Fakta Terbaru tentang Pembuangan Jenazah
Fakta baru terungkap terkait pemilihan lokasi pembuangan jenazah Alvaro Kiano Nugroho oleh ayah tirinya, Alex Iskandar, di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo, Alex memilih lokasi tersebut karena memiliki kerabat yang tinggal di sekitar area tersebut.
Hal ini membuat pelaku memahami kondisi lingkungan, termasuk titik-titik yang jarang dilalui warga. Pengetahuan ini dimanfaatkan untuk mencari lokasi pembuangan jenazah yang dianggap aman.
"Dia sudah mengetahui lokasi mana yang sepi, termasuk tempat pembuangan sampah di bawah jembatan,” ujar Ardian dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).
Menurut Ardian, hasil pemeriksaan penyidik menunjukkan bahwa Jembatan Cilalay merupakan area yang tidak terlalu ramai dan sering digunakan warga sebagai lokasi pembuangan sampah. Kondisi ini membuat pelaku yakin bahwa jenazah korban akan sulit ditemukan, terlebih karena dibuang pada malam hari.
Atas hal tersebut, lokasi itu menunjukkan bahwa pelaku telah merencanakan cara menutupi perbuatannya. Alex merasa tindakannya tidak akan menimbulkan kecurigaan karena ia kerap melewati daerah itu dan mengetahui rute-rutenya.
Keterlibatan Keluarga dalam Pencarian Alvaro
Selama proses penyelidikan, polisi menemukan keterangan sejumlah saksi yang mengarah pada Alex Iskandar. Akhirnya, laporan polisi yang awalnya mencakup penculikan dan kehilangan anak, ditingkatkan menjadi kasus kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Alex sempat ikut melapor bersama kakek korban bernama Tugimin serta berpura-pura membantu pencarian. Hal ini membuat penyidik sempat menaruh kecurigaan kepada keluarga ayah kandung Alvaro yang sedang berada di lapas.
Namun, setelah pemeriksaan saksi tambahan, termasuk saksi kunci berinisial G, alur peristiwa mengarah kembali kepada Alex. "Jadi pada tanggal 21 (November 2025) itu, kami mulai melakukan upaya-upaya penyelidikan dan penyelidikan kita tingkatkan ke proses penyidikan dan saksi-saksi yang kamu sudah periksa kurang lebih 20 orang, kalau yang pada saat proses BAP, interogasi dan pada saat penyelidikan itu 20 orang lebih dan proses penyelidikan kami sudah memeriksa saksi kurang lebih demikian juga, masih ada beberapa yang harus kami periksa lagi," katanya.
Kehidupan Keluarga dan Ancaman dari Alex
Ibunda Alvaro, Arum Indah, akhirnya angkat bicara setelah namanya diseret dalam tudingan perselingkuhan oleh ayah tiri Alvaro, Alex Iskandar. Arum membantah tudingan tersebut dan menyebut Alex sering menunjukkan kecemburuan berlebihan bahkan terhadap orang-orang terdekatnya.
“Dia bilang saya selingkuh, saya enggak ngerti alibi dia dari mana. Sama keluarga dekat saja dia cemburu,” ujar Arum saat ditemui di rumah duka, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025).
Menurut Arum, sikap Alex yang mudah curiga kerap menimbulkan konflik dalam rumah tangga mereka. “Dia mau saya dekat sama siapa pun cemburu. Rekan kerja saja bisa bikin dia panas,” katanya.
Arum membenarkan bahwa Alex adalah ayah tiri Alvaro. Namun hubungan pernikahan mereka yang dimulai pada Desember 2023 hanya bertahan empat bulan sebelum pisah pada April 2024. “Dia temperamen, tidak bisa menerima anak-anak. Itu sebabnya saya memutuskan pisah,” ungkapnya.
Lebih jauh, Arum mengungkap bahwa ia pernah mengalami kekerasan fisik dari Alex. “Dulu iya, tapi saya enggak pernah cerita ke orang tua. Ada bukti foto, tapi handphone saya sudah ganti,” ucapnya.
Kematian Alex Setelah Ditetapkan sebagai Tersangka
Ayah tiri Alvaro Kiano Nugroho, Alex Iskandar, ditemukan tewas diduga bunuh diri hanya beberapa jam setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan bocah 8 tahun tersebut. Alex sebelumnya dijerat pasal pembunuhan berencana dan pembuangan mayat terkait tewasnya Alvaro yang hilang sejak 6 Maret 2025.
Alex ditemukan tak bernyawa di ruang konseling Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025) malam. Polisi menyebut Alex mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan pakaian yang ia kenakan. Petugas mendapati Alex tak merespons saat dilakukan pengecekan rutin sekitar pukul 22.15 WIB. Tim medis memastikan Alex sudah meninggal dunia sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.
Alex baru saja ditahan pada siang harinya setelah pemeriksaan panjang terkait kasus pembunuhan Alvaro. Penyidik menyatakan Alex memberikan banyak keterangan berbelit, hingga akhirnya bukti mengarah kuat pada dirinya.