Ucapan "Terserah": Tanda Pasrah, Malas, Kesal, atau Marah?

Erlita Irmania
0


Makna Kata "Terserah": Apa yang Sebenarnya Dimaksud?

Kata "terserah" sering kali muncul dalam percakapan sehari-hari, baik secara formal maupun informal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti dari kata ini adalah "sudah diserahkan (kepada); tinggal bergantung (kepada)". Artinya, suatu hal telah diberikan kebebasan sepenuhnya kepada orang lain untuk memutuskan atau bergantung pada keputusan tersebut. Contohnya, "hal itu terserah kepada Anda".

Namun, makna kata "terserah" bisa berbeda tergantung konteks, nada bicara, dan ekspresi yang digunakan. Bagi wanita, kata ini bisa memiliki makna yang lebih kompleks. Bisa jadi mengandung kebebasan untuk memilih, keinginan agar pasangan berinisiatif, rasa malas atau lelah, kemarahan yang tersembunyi, atau bahkan jebakan untuk menebak apa yang diinginkan.

Penggunaan Kata "Terserah" dalam Kehidupan Sehari-Hari

Secara harfiah, "terserah" berarti memberikan kebebasan atau menyerahkan keputusan kepada orang lain. Dalam banyak situasi, jika seorang perempuan mengatakan "terserah", ia mungkin benar-benar tidak keberatan siapa yang mengambil keputusan. Misalnya, dalam konteks memilih tempat makan atau kegiatan lain, "terserah" bisa berarti bahwa ia tidak memiliki preferensi atau tidak ingin repot membuat keputusan.

Namun, ada situasi di mana "terserah" bukan sekadar kebebasan. Jika seseorang memaksakan kehendak tetapi tidak direspon karena tidak sesuai dengan hatinya, kata "terserah" bisa keluar dari mulutnya tanpa niat ikhlas. Dalam kasus seperti ini, "terserah" sering kali diucapkan saat marah atau kesal, sebagai cara untuk mengakhiri perdebatan atau karena merasa lelah dan tidak punya energi untuk berdebat.

Pentingnya Memahami Nada dan Ekspresi

Kita harus cerdas dalam memahami pasangan. Tidak semua orang bisa membaca pikiran. Contohnya, jika seseorang sedang frustasi atau marah pada pasangan, dan Anda mengabaikan perasaannya, maka masalah bisa muncul. Ucapan "terserah" bisa muncul dengan ekspresi wajah yang cuek, cemberut, atau kurang bersahabat.

Bagaimanapun dekatnya pasangan, dia tidak akan tahu apa yang terjadi pada Anda. Anda pun tidak selalu bisa mengetahui apa yang terjadi padanya. Kadang-kadang kita semua bisa tidak peka, jadi penting untuk menyampaikan perasaan Anda pada pasangan. Kesadaran datang dari perasaan dan pikiran yang diungkap, bukan dari harapan bahwa pasangan Anda akan tahu apa yang Anda butuhkan dan rasakan.

"Terserah" sebagai Bentuk Ketidakpuasan

Kadang, kata "terserah" digunakan sebagai cara untuk menyampaikan ketidaksenangan, ketidakpuasan, atau bahkan protes tanpa harus mengungkapkannya secara langsung. Ini bisa melalui bahasa isyarat atau tidak bicara secara verbal. Perempuan mungkin merasa bahwa pendapat mereka tidak dihargai, sehingga memilih bersikap diam dan pasrah daripada memperpanjang perselisihan.

Oleh karena itu, penting untuk menghargai perasaan pasangan dan mencoba memahami maksud di balik ucapan "terserah". Jangan sampai salah mengartikan dan membuat keputusan yang tidak tepat.

Mengelola Emosi dalam Hubungan

Dalam buku Romantic Intelligence karya Mary Valentis dan John Valentis, disebutkan bahwa merasakan emosi kuat bukan berarti harus dinyatakan dengan cara merusak atau menyakitkan. Kemampuan untuk mengendalikan perilaku ketika emosi sedang menekan adalah ciri orang yang cerdas dalam hubungan.

Untuk menjadi cerdas dalam percintaan, Anda harus tahu bagaimana mengelola emosi Anda agar hubungan lebih baik, bukan semakin buruk. Ada emosi positif seperti cinta, kegembiraan, dan kehangatan yang memperkuat hubungan. Namun, ada juga emosi bermasalah yang bisa menciptakan kesadaran timbal balik akan kebutuhan.

Latihan untuk Meningkatkan Pemahaman Emosi

Buku tersebut juga memberikan latihan untuk memahami pengaruh emosi terhadap diri sendiri. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Duduklah di kursi yang nyaman dan tutup mata. Pastikan tidak ada gangguan.
  2. Selama lima menit, dengarkan "suara pikiran" Anda. Meskipun awalnya sulit, teruslah mencoba.
  3. Bayangkan skenario berikut dan fokus pada pikiran serta emosi yang muncul:
  4. Skenario 1: Percakapan serius dengan pasangan yang tiba-tiba dipotong.
  5. Skenario 2: Pasangan tidak responsif setelah Anda bercerita.
  6. Skenario 3: Pasangan tiba-tiba berubah pikiran dan memilih untuk tidak pergi.

Setelah melakukan latihan ini, Anda akan lebih sadar tentang bagaimana pikiran dan emosi saling memengaruhi. Ini bisa membantu Anda lebih memahami reaksi pasangan, termasuk ketika ia mengucapkan "terserah".

Penutup

Akhirnya, penting untuk diingat bahwa makna kata "terserah" sangat bergantung pada konteks dan nada bicara. Jika diucapkan dengan senyum atau santai, kemungkinan besar ia benar-benar memberikan kebebasan. Namun, jika diucapkan dengan nada datar atau penuh emosi, bisa jadi ada perasaan yang lebih mendalam di baliknya.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan non-verbal cues seperti ekspresi wajah, intonasi suara, dan bahasa tubuh. Selain itu, pengendalian emosi juga sangat penting agar tidak salah mengartikan ucapan pasangan dan membuat keputusan yang tidak tepat.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default