Raja Juli, Lulusan Tafsir, Di Desak Mundur Pasca Banjir Sumatera

Erlita Irmania
0

Peran dan Kritik terhadap Menteri Kehutanan Indonesia

Menteri Kehutanan Indonesia, Raja Juli Antoni, kembali menjadi sorotan setelah bencana banjir dan longsor melanda beberapa wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pemanggilan publik terhadapnya tidak hanya berfokus pada kebijakan yang diambil, tetapi juga pada latar belakang pendidikan dan pengalaman seorang Raja Juli Antoni.

Latar Belakang Pendidikan

Raja Juli Antoni bukanlah lulusan dari jurusan kehutanan atau bidang terkait lainnya. Ia menempuh pendidikan S1 di IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) dengan fokus pada Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Skripsi yang ia tulis berjudul Ayat-Ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci. Setelah lulus pada tahun 2001, Raja Juli Antoni mendapatkan beasiswa Chevening Award untuk melanjutkan studi magister di The Department of Peace Studies, University of Bradford, Inggris. Tesisnya berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.

Enam tahun kemudian, pada tahun 2010, ia kembali menerima beasiswa untuk jenjang doktoral melalui program Australian Development Scholarship (ADS). Di University of Queensland, Australia, Raja Juli Antoni menyelesaikan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).

Kritik dan Persoalan Kebijakan

Pernyataan Anggota Komisi IV DPR RI, Usman Husin, menjadi salah satu momen penting yang memicu kritik terhadap Raja Juli Antoni. Ia menyarankan agar Menhut mundur dari jabatannya karena dinilai gagal mengelola isu hutan yang berujung pada bencana alam. Usman menyampaikan pernyataannya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Kamis (4/12/2025).

Menurut Usman, izin pelepasan kawasan hutan di Pulau Sumatera harus dihentikan total. Ia menegaskan bahwa Kementerian Kehutanan memiliki kewajiban untuk menjaga keberadaan hutan. "Seharusnya izin semua disetop. Pak Menteri harus jelaskan, berapa tahun harus penanaman ulang dan seperti apa sebenarnya," ujarnya.

Usman juga secara tegas menyarankan Raja Juli Antoni untuk mundur jika tidak mampu menangani persoalan hutan yang berbuntut pada bencana banjir dan longsor di Sumatera. "Saya beri saran Pak Menteri, kalau pak menteri nggak mampu mundur aja. Pak menteri nggak paham tentang kehutanan," tegasnya.

Respons dan Tanggung Jawab

Menhut Raja Juli Antoni merespons saran mundur dari Usman Husin dengan mengakui bahwa ada kontribusi dari dirinya dalam situasi yang terjadi. "Saya terus terang secara pribadi berpikir bahwa apa yang terjadi ini to some extent ini ada kontribusi saya dan oleh karena itu bagian dari kesalahan saya," jawab Raja Juli saat rapat kerja bersama di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/12).

Ia juga menyatakan siap dievaluasi jika diperlukan. "Saya yakin ya namanya kekuasaan itu milik Allah dan itu hak prerogatif presiden. Jadi saya siap dievaluasi," katanya. Raja Juli juga menegaskan akan menerima segala bentuk aspirasi dan kritik dari masyarakat.

Profil dan Karier

Raja Juli Antoni lahir pada 13 Juli 1977. Sebagai politikus Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal sejak 2024. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional merangkap Wakil Kepala Otorita IKN.

Dalam karier politiknya, Raja Juli Antoni pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000–2002. Ia juga pernah menjadi Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.

Kontroversi

Pada 6 September 2025, Raja Juli Antoni sempat terseret kontroversi setelah fotonya saat bermain domino dengan Aziz Wellang, pengusaha yang pernah terlibat kasus pembalakan liar, menjadi viral. Ia mengaku datang ke acara tersebut sebagai tamu dan tidak mengenal Wellang. Meski begitu, kasus pembalakan liar yang melibatkan PT GBP dan PT ABL masih menjadi sorotan.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default