Benjolan di Belakang Telinga pada Anak: Penyebab dan Penanganan
Benjolan di belakang telinga pada anak sering kali menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Kondisi ini bisa muncul secara tiba-tiba, terasa lunak atau keras, bahkan ada yang disertai rasa nyeri. Selain benjolan, orang tua juga perlu memperhatikan jika anak menunjukkan tanda-tanda nyeri, baik pada benjolan tersebut maupun di telinganya. Anak kecil seringkali belum bisa menjelaskan keluhannya dengan jelas, sehingga orang tua perlu waspada terhadap gejala-gejala yang muncul.
Berikut adalah informasi lengkap mengenai benjolan di belakang telinga pada anak, termasuk penyebab dan penanganannya.
Benjolan di Belakang Telinga Anak

Benjolan di belakang telinga pada anak biasanya muncul di area tulang mastoid, tepat di belakang telinga, di bawah daun telinga, atau di area sekitarnya. Benjolan ini bisa kecil seperti kacang, atau membesar hingga terlihat jelas dari sekitarnya. Teksturnya pun bisa lunak, kenyal, atau keras tergantung penyebabnya.
Pada kasus tertentu, benjolan dapat sembuh sendiri jika tidak disebabkan oleh kondisi yang berbahaya seperti infeksi ringan. Namun, benjolan tetap perlu diwaspadai dan dikonsultasikan ke dokter apabila disertai gejala lain seperti demam, telinga berdenging, gangguan pendengaran, sakit telinga, hingga keluar cairan dari telinga.
Penyebab Munculnya Benjolan di Belakang Telinga Anak
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati)

Salah satu penyebab paling umum adalah pembengkakan kelenjar getah bening atau dikenal sebagai limfadenopati. Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, yang bertugas menyaring kuman serta memproduksi sel imun untuk melawan infeksi. Ketika tubuh mendeteksi virus atau bakteri, kelenjar ini bekerja lebih keras dan dapat membesar sementara. Kondisi tersebut dapat menimbulkan benjolan yang terasa kenyal di bawah kulit.
Limfadenopati juga sering disertai gejala lain sebagai tanda bahwa tubuh sedang mengalami infeksi. Gejala yang bisa muncul antara lain: * Benjolan di belakang telinga yang bisa terasa nyeri, baik pada anak maupun orang dewasa * Kulit di sekitar benjolan tampak kemerahan, lebih hangat, atau terlihat meradang * Gejala infeksi saluran pernapasan seperti pilek, batuk, atau sakit tenggorokan * Berkeringat berlebihan pada malam hari * Badan terasa lemas, kurang bertenaga, dan mungkin disertai demam
Pada sebagian besar kasus, kondisi ini bukanlah sesuatu yang berbahaya, melainkan tanda bahwa sistem imun sedang bekerja melindungi tubuh. Namun, jika pembengkakan kelenjar getah bening disertai demam tinggi (>38.5°C), benjolan terasa keras dan tidak bisa digerakkan, ukurannya membesar cepat (dalam 1-2 hari), atau tidak mengecil setelah 2-3 minggu, maka sebaiknya anak diperiksakan ke dokter untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat.
- Mastoiditis

Mastoiditis adalah infeksi bakteri pada tulang mastoid, yaitu tulang berongga yang terletak tepat di belakang telinga. Hal ini terjadi sebagai komplikasi dari infeksi telinga tengah (otitis media) yang terlambat ditangani atau tidak sembuh total. Benjolan yang muncul pada mastoiditis biasanya terasa nyeri saat disentuh, tampak kemerahan, dan kulit di sekitarnya terlihat bengkak. Selain benjolan, gejala yang dapat menyertai antara lain: - Demam tinggi
- Sakit kepala dan nyeri pada telinga
- Telinga terasa berdenyut atau berdenyut hebat
- Keluar cairan atau nanah dari telinga
- Anak tampak rewel atau tidak nyaman
Mastoiditis bersifat serius dan membutuhkan penanganan medis secepatnya. Jika orang tua mencurigai mastoiditis (ditandai dengan benjolan merah, panas, nyeri hebat di tulang belakang telinga disertai demam tinggi dan anak tampak sangat lemas), segera bawa anak ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
- Bisul Bernanah (Abses)

Abses adalah benjolan yang berisi nanah akibat infeksi bakteri di bawah kulit. Kondisi ini dapat terjadi pada bayi maupun orang dewasa, termasuk di area belakang telinga. Ketika infeksi berkembang, tubuh mengumpulkan sel darah putih untuk melawan kuman, dan proses ini menghasilkan kantung berisi nanah. Itu sebabnya abses terasa sakit, hangat saat disentuh, dan tampak kemerahan. Abses bisa muncul karena luka kecil, iritasi kulit, atau infeksi yang tidak tertangani. Penumpukan nanah yang terjadi dapat membuat area tersebut membengkak dan membentuk benjolan.
Penanganan abses umumnya dilakukan dengan pemberian antibiotik. Bila nanah sudah menumpuk atau infeksi cukup berat, maka perlu dilakukan prosedur untuk mengeluarkan nanah agar infeksi tidak menyebar. Namun perlu digarisbawahi, prosedur ini tentunya harus dilakukan oleh petugas medis terkait.
-
Keloid

Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan setelah kulit terluka, misalnya karena tindik, luka gores, jerawat, atau operasi. Warnanya biasanya kemerahan atau lebih gelap dari kulit, dan ukurannya bisa makin membesar. Keloid tidak berbahaya, tetapi bisa mengganggu penampilan. Risiko lebih tinggi pada anak dengan riwayat keluarga yang memiliki keloid. Penanganannya dapat berupa suntikan obat atau operasi. -
Kista

Kista epidermoid adalah benjolan yang muncul karena penumpukan sel kulit mati yang terperangkap di bawah kulit, biasanya setelah ada iritasi atau cedera kecil. Benjolan ini jinak dan umumnya tidak berbahaya. Sementara itu, kista sebasea terjadi akibat penyumbatan pada kelenjar minyak, dan terasa seperti benjolan keras di belakang telinga. Biasanya tidak menimbulkan nyeri, tetapi dapat mengganggu jika ukurannya semakin besar.
Namun untuk kasus kista sebasea di belakang telinga sebenarnya cukup jarang terjadi karena benjolan keras yang lebih umum adalah kista epidermoid atau kelenjar getah bening yang mengeras.
Penanganan Benjolan di Belakang Telinga pada Anak

Penanganan benjolan di belakang telinga pada anak HARUS disesuaikan dengan penyebabnya. Karena itu, konsultasi ke dokter adalah langkah yang paling tepat dan aman.
- Yang boleh dilakukan di rumah:
- Observasi: Amati ukuran, warna, kekerasan, dan apakah benjolan terasa nyeri saat disentuh.
- Jangan dipencet: Hindari memencet, menekan, atau mencoba mengeluarkan isi benjolan sendiri.
-
Kompres: Untuk benjolan yang diduga akibat infeksi ringan, kompres hangat dapat membantu mengurangi nyeri dan melancarkan aliran darah. Lakukan beberapa kali sehari selama 10-15 menit.
-
Kapan harus segera ke dokter?
- Benjolan muncul tiba-tiba, membesar dengan cepat, dan terasa sangat nyeri.
- Disertai demam tinggi, anak lemas, atau rewel.
- Kulit di atas benjolan berwarna merah, terasa panas, atau mengeluarkan nanah/cairan.
- Benjolan terasa keras dan tidak bergerak saat ditekan.
- Disertai gangguan pendengaran atau telinga berdenging.
-
Benjolan tidak mengecil setelah 2-3 minggu.
-
Penanganan Medis oleh Dokter:
- Jika disebabkan infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik.
- Untuk abses yang berisi nanah, dokter mungkin perlu melakukan tindakan minor untuk mengeluarkan nanah (insisi dan drainase).
- Jika dicurigai kondisi yang lebih serius, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG atau pemeriksaan darah.
- Benjolan yang menetap, besar, atau mengganggu (seperti kista atau keloid) mungkin memerlukan tindakan operasi untuk pengangkatan.
Sebagian besar benjolan di belakang telinga pada anak tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, dengan mengenali tanda-tanda bahaya yang telah dijelaskan, orang tua dapat mengambil keputusan yang tepat kapan harus tenang dan kapan harus segera mencari pertolongan medis.