Kebiasaan yang Tidak Terlihat Berbahaya Tapi Bisa Merusak Jantung
Jantung adalah organ penting dalam tubuh yang bertugas mengalirkan darah dan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Seperti otot lainnya, jantung membutuhkan olahraga teratur dan istirahat yang cukup. Namun, kebiasaan buruk seperti malas bergerak atau kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penyakit jantung dan tekanan darah tinggi masih menjadi ancaman utama di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa hampir 75 persen kematian disebabkan oleh penyakit tidak menular, yang sebenarnya bisa dicegah. Penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, merenggut hampir 800.000 nyawa setiap tahunnya.
Perubahan kecil dalam gaya hidup bisa memberikan dampak besar pada kesehatan secara keseluruhan. Berikut ini beberapa kebiasaan yang mungkin tampak sepele, tetapi jika dilakukan terus-menerus bisa merusak jantung dan pembuluh darah:
1. Gaya Hidup yang Kurang Gerak
Gaya hidup yang kurang gerak dapat menyebabkan penyakit jantung, bahkan bagi orang yang tidak memiliki faktor risiko lain. Hal ini juga dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya faktor risiko penyakit jantung lainnya, seperti: * Obesitas. * Tekanan darah tinggi. * Kolesterol tinggi. * Diabetes tipe 2.
Studi menunjukkan bahwa duduk selama 8 jam atau lebih per hari meningkatkan rasio kolesterol dan indeks massa tubuh (IMT), bahkan pada individu yang aktif secara fisik. Jika pekerjaan mengharuskan kamu duduk sepanjang hari, cobalah untuk beristirahat sesekali dan berjalan-jalan.
2. Pola Makan yang Buruk
Pola makan yang buruk dapat meningkatkan risiko: * Tekanan darah tinggi. * Kolesterol tinggi. * Penyakit jantung. * Aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah). * Diabetes. * Obesitas.
Komponen utama yang berbahaya bagi jantung adalah garam (sodium), lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol. Garam berlebih menaikkan tekanan darah. Kolesterol menumpuk di arteri, memicu serangan jantung atau stroke. Sementara itu, lemak jenuh dan lemak trans merusak jantung dalam jangka panjang.
Berikut ini makanan terburuk buat jantung yang sebaiknya kamu hindari atau batasi: * Gorengan: tinggi kalori, lemak, dan garam; meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, obesitas. * Daging merah (sapi, babi): tinggi lemak jenuh, meningkatkan kolesterol dan risiko aterosklerosis. * Daging olahan (sosis, salami, hot dog, daging asap): sangat tinggi sodium dan lemak jenuh. * Pola makan tinggi nasi putih, roti putih, pasta putih: dapat memicu obesitas, lemak perut, dan diabetes. * Alkohol: meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, stroke.
3. Terlalu Sering Menyendiri
Kesepian bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Studi jangka panjang menunjukkan bahwa mereka yang merasa kesepian memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke lebih tinggi, bahkan setelah memperhitungkan faktor risiko konvensional.
Untuk keluar dari jerat kesepian, kamu bisa mencoba: * Bangun koneksi nyata. * Libatkan diri di komunitas. * Bantuan dari profesional. * Perlakukan kesepian sebagai isu kesehatan.
4. Merokok
Merokok adalah salah satu faktor risiko terbesar penyakit jantung. Zat kimia yang masuk ke tubuh saat merokok merusak jantung dan pembuluh darah, membuat kamu lebih rentan mengalami aterosklerosis.
5. Menunda Tidur
Tidur bukan sekadar waktu istirahat, melainkan fase pemulihan vital bagi jantung. Orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam atau lebih dari 9 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi terhadap hipertensi, stroke, obesitas, dan penyakit jantung.
6. Tidak Rutin Medical Check-Up
Banyak orang hanya menemui dokter saat merasa sakit. Padahal, rutin kontrol kesehatan atau medical check-up sangat penting walaupun sedang dalam kondisi sehat.
Yuk, ubah gaya hidup menjadi sehat mulai sekarang!
Itulah berbagai kebiasaan yang terkesan sepele, tetapi bila dilakukan terus-menerus bisa merusak jantung dan pembuluh darah. Berita baiknya, kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa kamu ubah. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulainya:
- Hindari tembakau: Merokok merusak jantung, arteri, dan paru-paru. Berhenti merokok adalah hadiah kesehatan terbesar untuk diri sendiri.
- Aktif bergerak: Aktivitas fisik dapat membantu melawan penyakit jantung dan kondisi kronis lain.
- Jaga berat badan sehat: Berat berlebih, terutama di area perut, menambah beban jantung dan meningkatkan risiko diabetes.
- Perbaiki pola makan: Tambahkan buah, sayur, biji-bijian, lemak sehat, protein baik (kacang, ikan, unggas), serta rempah.
- Tidak minum alkohol: Yang terbaik adalah tidak minum sama sekali. Jika minum, lakukan dengan bijak: maksimal 1–2 gelas per hari untuk laki-laki, dan tidak lebih dari satu gelas per hari untuk perempuan.
Seperti kata pepatah, "Bisa karena biasa", tidak ada perubahan yang berlangsung instan. Kalau kamu menghadapi halangan saat proses tersebut, jangan menyerah. Terus berusaha mengubah gaya hidup demi memelihara jantung yang sehat sampai di kemudian hari.