Insiden Pemadaman Listrik di SPBU Sungailiat: Kekacauan yang Mengguncang Masyarakat
Sebuah insiden yang mengejutkan terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.332.133, Kelurahan Parit Padang, Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka. Peristiwa ini memicu kekacauan dan mengundang perhatian publik setelah dugaan bahwa seorang oknum petugas PLN sengaja mematikan listrik SPBU karena tidak mau ikut antre BBM.
Antrean Berhenti Total Akibat Pemadaman Mendadak
Pada Selasa pagi (18/11/2025), ratusan kendaraan baik roda dua maupun roda empat tampak mengular sepanjang jalan. Warga mengaku sudah menunggu sejak subuh demi mendapatkan BBM karena stok di SPBU lain kerap habis sebelum siang. Namun, tepat saat antrean mulai bergerak, mesin dispenser BBM mati serentak.
Masyarakat sontak gelisah. Beberapa pengendara bahkan turun dari kendaraan untuk mencari tahu apa yang terjadi. Di tengah kondisi itu, seorang petugas SPBU tiba-tiba mendatangi Bupati Fery Insani dan melaporkan bahwa listrik SPBU bukan mati karena gangguan alam atau teknis, tetapi diduga diputus oleh oknum petugas PLN yang merasa tersinggung karena tidak diberi prioritas pengisian BBM.
Bupati Kaget dan Tegas Menegur Oknum

Mendengar laporan tersebut, Bupati Fery tampak terkejut dan sempat kesal melihat situasi di lapangan. Beliau langsung menghampiri oknum petugas PLN yang dimaksud. “Enggak boleh kayak gitu! Ini masyarakat ngantri panjang. Enggak bisa seenaknya matiin listrik, ini pelayanan publik,” tegas Fery dengan nada keras.
Suasana sempat memanas. Beberapa warga yang mendengar penjelasan petugas SPBU tampak emosi dan berteriak meminta listrik segera dinyalakan kembali. Selang beberapa menit, sebuah mobil dinas PLN berwarna putih masuk ke area SPBU. Kendaraan tersebut turut memotong antrean BBM, menambah spekulasi bahwa adanya keistimewaan yang diberikan kepada petugas tertentu.
PLN: Ini Ulah Oknum Mitra Kerja, Bukan Kebijakan Resmi

Menanggapi isu yang semakin viral, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Bangka Belitung mengeluarkan klarifikasi resmi sore harinya. PLN menegaskan bahwa tindakan pemutusan listrik itu tidak diperintahkan oleh institusi, melainkan tindakan sepihak oknum mitra di lapangan.
Reza, Manajer Unit Layanan PLN Sungailiat, langsung memberikan penjelasan kepada Bupati Fery dan masyarakat. “Kami menyayangkan insiden ini dan menyampaikan permohonan maaf. Tindakan tersebut merupakan inisiatif oknum mitra kerja dan tidak mewakili PLN,” ujar Reza.
PLN menegaskan bahwa: * Oknum terkait telah mendapatkan pembinaan dan sanksi internal. * Seluruh personel PLN diingatkan kembali soal SOP pelayanan. * Koordinasi dengan mitra kerja diperketat agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, General Manager PLN UIW Babel, Ira Savitri, menegaskan pihaknya langsung melakukan investigasi setelah laporan diterima. “Saya sudah memerintahkan jajaran untuk melakukan investigasi menyeluruh dan menegakkan disiplin. Tidak boleh ada tindakan yang bertentangan dengan nilai PLN,” tegasnya.
Ira juga menambahkan bahwa PLN tengah menyusun langkah preventif berupa: * Peningkatan pengawasan terhadap petugas lapangan. * Evaluasi pola kerja mitra-mitra eksternal. * Penegakan tata kelola layanan publik secara konsisten.
Ombudsman Turut Soroti: Ini Tanda Arogansi Pelayanan Publik
Insiden ini juga mendapatkan perhatian dari Ombudsman RI Perwakilan Bangka Belitung. Kepala Perwakilan Ombudsman, Shulby Yozar Ariadhy, mengeluarkan pernyataan tegas bahwa tindakan mematikan listrik karena alasan pribadi adalah bentuk penyalahgunaan wewenang.
“Bagi Ombudsman, peristiwa ini bukan sekadar persoalan teknis listrik padam. Ini adalah sinyal kuat tentang potensi arogansi yang muncul dalam tubuh pelayanan publik yang tidak boleh dibiarkan,” kata Yozar dalam siaran pers kepada Erfa News, Selasa (18/11/2025) sore.
Ombudsman meminta: * Pemeriksaan internal PLN dilakukan secara menyeluruh. * Identitas oknum dan prosedur pemadaman diumumkan secara jelas kepada publik. * Sanksi diberikan tanpa ragu apabila terbukti ada pelanggaran SOP.
Publik Geram di Media Sosial
Setelah video dan keterangan soal pemadaman listrik ini menyebar di media sosial, warganet di Bangka Belitung menumpahkan kekesalan mereka. Banyak yang merasa tindakan oknum tersebut sangat merugikan masyarakat di tengah kelangkaan BBM.
Komentar-komentar yang muncul di unggahan media lokal antara lain: * “Beginilah jadinya kalau oknum merasa paling berkuasa.” * “Kasihan masyarakat, antre panjang malah dimatiin listrik.” * “Untung ada Bupati di tempat.”
Sejumlah warga juga meminta PLN lebih tegas mengawasi mitra kerjanya agar tidak bertindak semena-mena.
Kejadian Dianggap Peringatan Penting Bagi Lembaga Pelayanan Publik
Kasus ini dipandang banyak pihak sebagai pelajaran serius bagi seluruh instansi pelayanan publik, terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Di tengah kebutuhan BBM dan listrik yang sangat vital, tindakan kecil dari satu oknum bisa mempengaruhi ribuan warga dan merusak citra lembaga.
SPBU Kembali Normal, Warga Berharap Kelangkaan BBM Segera Berakhir
Setelah listrik kembali menyala dan penyaluran BBM berjalan normal, antrean yang tadinya sempat berhenti mulai bergerak lagi. Meski demikian, sebagian warga masih kesal dengan kejadian tersebut.
Bupati Fery menegaskan pentingnya koordinasi antar instansi, terutama ketika masyarakat sedang mengalami situasi sulit seperti kelangkaan BBM.
Insiden pemadaman listrik yang diduga dilakukan oknum petugas PLN di SPBU Sungailiat menciptakan perhatian besar di Bangka Belitung. Mulai dari Bupati, PLN, hingga Ombudsman turut memberikan respons cepat. Kasus ini menegaskan bahwa integritas pelayanan publik harus dijaga, karena satu tindakan kecil bisa berdampak besar bagi masyarakat luas.