Jejak Baru Kasus Alvaro: Tulang Rahang Bawah Ditemukan di Jembatan Cilalay Bogor

Erlita Irmania
0
Jejak Baru Kasus Alvaro: Tulang Rahang Bawah Ditemukan di Jembatan Cilalay Bogor

Penemuan Potongan Tulang yang Membuka Kembali Kasus Kematian Alvaro Kiano Nugroho

Kasus kematian Alvaro Kiano Nugroho (6) yang masih menyisakan banyak misteri kembali menghadirkan petunjuk baru. Dalam pencarian lanjutan di Jembatan Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, polisi menemukan potongan tulang yang diduga merupakan rahang bawah dari bocah tersebut. Temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa kasus yang telah memicu perhatian publik sejak awal terbongkar masih menyimpan banyak hal yang belum terungkap.

Dalam proses penyisiran area sekitar jembatan, petugas menemukan sampel tulang yang diduga merupakan bagian dari kerangka Alvaro. Temuan ini muncul setelah serangkaian pencarian lanjutan dilakukan untuk melengkapi bagian-bagian kerangka yang sebelumnya telah ditemukan di lokasi berbeda. Penemuan ini menjadi petunjuk penting dalam mengurai lebih jauh apa yang sebenarnya terjadi pada Alvaro, mengingat kasus ini telah memicu perhatian luas dan menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan forensik untuk memastikan identitas tulang tersebut serta mengonfirmasi rangkaian peristiwa yang mengarah pada kematian tragis sang bocah. AKBP Ardian Satrio Utomo, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, mengatakan bahwa petugas menemukan sampel lain diduga tulang korban Alvaro. Jumlah sampel yang ditemukan lima tulang.

"Dari hasil pencarian hari ini, kita mulai jam 12.00 WIB siang sampai sekarang, ada beberapa yang kita temukan," kata AKBP Ardian Satrio Utomo dikutip dari Antara, Rabu.

Ardian mengatakan pihaknya akan mengumpulkan dan melengkapi kerangka yang nantinya akan dilakukan tes DNA dan dicocokkan dengan milik orangtua Alvaro. "Nanti akan kita periksa lebih lanjut," ucapnya.

Sementara itu, spesialis forensik RS Polri Kramat Jati, Mahardika, menambahkan bahwa hasil olah TKP akan diproses lebih lanjut. "Tulang ini akan kami bawa lagi ke RS Kramat Jati untuk diproses lebih lanjut dan diperiksa lebih teliti lagi, apakah tulang tersebut punya yang bersangkutan atau bukan," ucapnya.

Penemuan Jasad Alvaro dan Proses Pemakaman

Sebelumnya, jasad Alvaro diduga dibuang di bawah Jembatan Cilalay, Tenjo, setelah bocah enam tahun itu dikabarkan hilang sejak Kamis (6/3/2025). Pelaku penculikan dan pembunuhan Alvaro adalah ayah tirinya sekaligus mantan suami Arum, Alex Iskandar (49). Usai ditangkap, pelaku Alex tewas bunuh diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan, Minggu (23/11/2025) pagi.

Polisi mengungkap motif pembunuhan Alvaro karena ayah tirinya cemburu dengan sang istri yang dicurigai selingkuh selama bekerja di luar negeri.

Liang kubur untuk Alvaro Kiano Nugroho telah disiapkan di tanah wakaf Masjid Jami Al-Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Petugas makam, Andi (36), mengatakan liang kubur tersebut digali sejak jenazah Alvaro ditemukan dan dibawa ke RS Polri. “Sudah dari tiga hari yang lalu (digali). Yang waktu mayatnya masuk RS Polri,” ujar Andi saat ditemui, Rabu.

Menurut Andi, pihak makam masih menunggu informasi dari rumah sakit terkait kelengkapan kerangka, termasuk bagian rahang yang hingga kini belum ditemukan. “Iya (keluarga langsung minta digalikan), tapi belum ada kabar lagi dari rumah sakit. Sudah begitu, yang saya tahu kan rahangnya belum ketemu. Kami kan orang Islam enggak boleh dikubur sebelum lengkap,” ujarnya.

Perkembangan Terbaru dalam Penyidikan

Alvaro sebelumnya dinyatakan hilang selama delapan bulan sejak 6 Maret 2025. "Pelaku adalah ayah tirinya Alvaro," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Senin (24/11/2025). Nicolas menjelaskan, polisi lebih dulu menangkap pelaku sebelum menemukan kerangka manusia yang diduga jasad Alvaro.

"Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," kata Nicolas. Meski demikian, Nicolas menuturkan hingga saat ini polisi masih menunggu hasil tes DNA dan pemeriksaan laboratorium forensik (labfor). "Tapi kita butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan labfor ya. Cukup info itu dulu ya. Tunggu penyelidik dan penyidik bekerja dulu untuk memastikannya," ujar Kapolres.

Sementara itu, Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menuturkan, polisi telah menangkap tersangka terkait kasus ini. Namun, ia belum mengungkap sosok tersangka dan kronologi penemuan jasad Alvaro. "Tersangka sudah diamankan. Sementara itu dulu, saya belum bisa banyak statement," tutur Seala.

Pengakuan Keluarga dan Kejanggalan dalam Kejadian

Di sisi lain, saat ini ayah kandung Alvaro masih menjalani masa hukuman di Lapas Cipinang, Jakarta Timur karena terjerat kasus pidana. Sang ayah masuk penjara sejak Alvaro masih berusia enam bulan. "Kalau bapaknya Alvaro masih berada di lapas sampai saat ini. Katanya tahun ini bebas. Karena pernah kemarin itu, setelah tiga hari Alvaro enggak pulang, itu telepon, video call," ungkap Tugimin.

Tugimin mengatakan, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis (6/3/2025) siang. Sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin. Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya. "Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau solat, itu pamit. 'Pak, mau solat', gitu, 'mandi dulu dek'. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang. Tapi celana panjang nggak dipakai. 'Kok nggak dipakai?', 'nanti di masjid saja pak', saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak," kata Tugimin.

Tugimin mengungkapkan, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib. Namun, saat itu belum merasa curiga karena mengira Alvaro sedang bermain bersama teman-temannya. "Setelah Magrib, biasanya pulang. Nah, ini nggak pulang. Begitu nggak pulang, saya nggak curiga, nggak curiga apa-apa. Biasanya dia main di depan sama teman-temannya, pulangnya malam," ungkap Tugimin.

Ia baru merasa khawatir ketika waktu sudah menujukkan pukul 21.30. Ia pun mulai mencari keberadaan Alvaro di sekitar rumahnya. Tugimin bertanya soal keberadaan cucunya dengan bertanya kepada tetangga dan teman-teman Alvaro. "Sesudah itu, akhirnya bingung. Saya lapor ke polisi, ke Polsek Pesanggrahan, katanya 'ini harus satu kali 24 jam dulu baru bisa laporan'," tutur dia.

Keesokan harinya, ia kembali ke Polsek Pesanggrahan untuk membuat laporan orang hilang. Saat itu ia langsung diarahkan untuk ke Polres Metro Jakarta Selatan. "Setelah saya laporan ke sana, sampai jam 12, saya pulang ke rumah. Hingga sekarang, cucu saya belum kembali ke rumah, dan belum ada yang memberikan informasi dari manapun," ujar Tugimin.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default